22.3.16

>> TIPS STANDAR RUMAH NYAMAN UNTUK LANSIA


Memasuki usia 65 tahun, gerakan motorik manusia tidak selincah sebelumnya. Ini disebabkan oleh penurunan fungsi otak sebelah kanan, yang mengatur gerakan motorik, kemampuan visual, dan kemampuan mengingat. Walaupun tidak semua orang mengalami kemunduran fungsi motorik, namun pada umumnya gerakan-gerakan sederhana seperti mengetuk jari, berlari, dan berjalan naik akan sulit dilakukan.

Karena kemampuan geraknya terbatas, rancangan rumah yang ditinggali lansia hendaknya diperhatikan. Semua hal mesti dibuat mudah dan terjangkau, sehingga si lansia bisa beraktivitas sendiri, tanpa harus menunggu pertolongan orang lain. Di negara-negara Eropa dan Amerika, setiap bangunan, baik umum maupun pribadi, telah dirancang sedemikian rupa agar lansia bisa nyaman tinggal atau beraktivitas di dalamnya.

Apa saja yang bisa kita perbuat, agar lansia yang ada di rumah menjadi nyaman dan aman dalam melakukan aktivitasnya?

Sedakan pegangan
Para lansia kerap berpegangan untuk memudahkan pergerakannya. Jadi, tidak ada salahnya kalau Anda memasang pegangan pada dinding di lokasi yang sering dilalui. Pegangan dapat terbuat dari apa saja, besi, plastik atau dari kayu. Yang penting nyaman dan aman untuk digenggam. Tinggi pegangan sebaiknya sekitar 70-80 cm.

Selain di jalan yang sering dilalui, pegangan wajib diletakkan di kamar mandi karena di area ini lansia gampang terpeleset. Sediakan pegangan di dekat wastafel, toilet, shower, bathtub, dan di dinding dekat pintu.

Ruang yang cukup
Saat lansia mesti menggunakan kursi roda, ruangan yang dibutuhkan untuk bergerak dan memutar tentu lebih besar dibandingkan ruangan untuk orang muda. Menurut buku "Time Saver Standard For Architect" karangan Neufert, untuk orang berkursi roda dibutuhkan yang selebar 91,4 cm. Sedangkan ruangan yang dibutuhkan untuk memutar selebar 150 cm. Meskipun tidak menggunakankursi roda, lansia yang menggunakan alat bantu jalan seperti tongkat, juga memerlukan ruangan yang lebih besar dibanding orang biasa.

Kurangi tangga
Salah satu yang paling "ditakuti" para lansia adalah aktivitas naik turun tangga. Selain membuat punggung sakit, naik turun tangga terasa tak aman bagi mereka. Karenanya, letakkan kamar tidur dan kebutuhan lain seperti kamar mandi, ruang makan, dapur dan ruang menonton tv di lantai bawah.

Musuh lainnya adalah perbedaan tinggi lantai antara satu ruangan dengan ruangan lainnya. Contohnya saja, teras yang lebih tinggi dari carport, sehingga dibutuhkan anak tangga. Bagi lansia, anak tangga ini akan menjadi hambatan maka sebaiknya dihilangkan. Kalau tetap ingin menggunakan anak tangga, buatlah selandai mungkin, kira-kira tingginya kurang dari 15 cm dan lebar lebih dari 27 cm.

Jika si lansia mesti bergerak dengan bantuan kursi roda, sebaiknya tangga tadi diganti dengan ramp. Lebar ramp yang cukup aman untuk dilalui kursi roda minimal 90 cm, dengan sudut kemiringan sebesar 8,5% (1:12). Agar kursi roda tidak mudah tergelincir, pilih bahan yang tidak licin atau lapisi ramp dengan karpet.
( referensi )