Plafon dari kayu
Plafon dari kaca
Pemakaian kaca sebagai plafon masih jarang ditemukan di Indonesia. Hal ini karena kaca bisa memasukkan cahaya dan panas dalam jumlah yang sangat besar, sehingga kurang cocok dengan iklim di Indonesia. Jika menggunakan plafon kaca di Indonesia, suhu ruangan akan menjadi tinggi dan rumah pun menjadi tidak nyaman lagi untuk ditinggali. Karena itu, plafon kaca biasanya digunakan hanya untuk aksen. Bahan yang kurang mendapat cahaya matahari secara langsung dapat memakai bahan kaca ini. Untuk menjaga keamanan, kaca yang digunakan sebaiknya adalah kaca tempered dengan ketebalan minimal 10 mm. Pemasangannya pun harus menggunakan rangka yang kuat pada semua sisi, sehingga kaca dapat terjepit kuat dan tidak mudah bergerak. Apabila luas plafon cukup besar, sebaiknya digunakan kisi-kisi yang jaraknya berdekatan satu sama lain, agar kaca tertopang dengan baik.
Plafon dari kain
Penggunaan kain sebagai plafon biasanya bertujuan untuk memperkuat suasana di salah satu ruangan di dalam rumah. Misalnya Anda ingin suasana hangat dan intim di ruang keluarga, maka Anda bisa menggunakan kain sebagai pilihan plafon. Atau jika Anda merasa ruangan di rumah Anda terlalu tinggi, maka anda dapat mempergunakan kain untuk membuat ruangan tersebut menjadi lebih nyaman. Hal ini disebut dengan penurunan plafon (down ceiling).
Plafon dari bambu
Bambu yang digunakan untuk plafon biasanya sudah dipotong tipis-tipis dan kemudian dianyam menjadi sebuah lembaran besar atau yang disebut gedhek. Saat akan memasangnya, lembaran ini tinggal dipaku ke rangka kayu di atasnya. Namun rangka yang dipakai haruslah lebih rapat dari rangka kayu biasanya, hal ini bertujuan agar lembaran gedhek tidak melengkung nantinya. Karena gedhek terbuat dari anyaman bambu, terdapat celah-celah kecil yang dapat dimanfaatkan oleh serangga-serangga kecil dan debu bisa masuk ke dalam ruang. Untuk mencegahnya, sebaiknya beri lapisan dasar dahulu, misalnya triplek, baru kemudian gedhek dipasang diatas lapisan tersebut.
Plafon dari metal
Metal bisa menjadi alternatif material untuk plafon. Bahan dasar material ini adalah baja ringan yang dilapis dengan Zincalume. Plafon metal terdiri dari beberapa modul-modul papan yang dipasang pada rangka. Ada beberapa macam macam modul dan ukuran lubang grid (ada jenis plafon metal yang berlubang, ada yang tidak). Jika Anda mempergunakan plafon metal berlubang-lubang maka gunakan kain hitam yang diletakkan di atas plafon untuk menahan debu dari atap.
Plafon dari lampit
Material ini merupakan material unik dan alternatif. Lampit merupakan kerajinan yang biasanya digunakan untuk alas lantai. Anda juga bisa memakainya untuk plafon yang berfungsi sebagai aksen. Kelemahannya, lampit mempunyai celah antar anyamannya sehingga debu dari ruang atas plafon bisa jatuh ke ruangan. Untuk mengatasinya, pasang terlebih dahulu rangka plafon dengan material penutup plafon seperti gipsum, GRC, atau multiplek. Setelah itu baru pasang lampit menumpang pada penutupnya.
( referensi )