25.3.16

>> TIPS RANCANG BANGUN TANGGA KAYU KUAT DAN AMAN


Kekuatan tangga dan pemilihan jenis anak tangga mempengaruhi kinerja struktur tangga sehingga aman dipakai. Untuk itu ada beberapa hal yang harus Anda perhatikani. Untuk membuat tangga, ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu kenyamanan, keindahan dan keamanan. Keindahan tangga sangat terkait dengan pemilihan materialnya. Salah satu material yang bisa digunakan adalah kayu.

Sama seperti konstruksi tangga pada umumnya, struktur tangga kayu juga terdiri dari beberapa elemen yaitu anak tangga vertikal (riser) sebagai pijakan tangga horizontal (tread), ibu tangga yang menjepit anak tangga (string), pegangan tangga (handrail), pagar tangga (baluster), dan kolom utama (newel). Masing-masing elemen akan saling menopang satu sama lain sehingga secara utuh tangga bisa kuat dalam menjalankan fungsinya. Bila Anda akan membuat tangga dari kayu, maka Anda harus memperhatikan segi kekuatan tangga dan bentuk anak tangga.

Ukuran dan jenis kayu mempengaruhi kekuatan
Jika ingin membuat sebuah tangga, yangsource:tumblr.com harus diperhatikan adalah faktor kekuatannya, karena hal ini berkaitan dengan keamanan seseorang ketika akan menapakinya. Oleh karena itu yang patut direncanakan dengan seksama adalah pemilihan material dan sambungan strukturnya.

Untuk material, pilihlah jenis kayu yang kuat dipakai, kalau bisa pergunakan kayu kelas 1 seperti jati, tetapi mungkin karena jati cukup mahal, maka kayu kamper dapat dijadikan sebagai alternatif.
Selain jenis kayu, hal yang harus diperhatikan lainnya adalah ukuran kayu. Karena ukuran tebal dan lebar kayu sangat mempengaruhi kekuatan strukturnya. Untuk anak tangga bisa menggunakan papan kayu ukuran 3 cm x 20 cm atau 4 cm x 20 cm. Bila kurang dari itu dikhawatirkan anak tangga akan melendut saat menerima beban yang berlebih.

Sedangkan untuk ibu tangga yang mengapit anak tangga, usahakan pilih yang lebih besar agar bisa menahan beban pijakan dari anak tangga. Ukuran kayu yang digunakan diantaranya 5 cm x 10 cm.
Sambungan Antara Elemen
Di samping pemilihan material, sambungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lain juga akan mempengaruhi kekuatan struktur tangga. Bentuk dan cara sambungan yang tepat setidaknya mempengaruhi nilai keamanan tangga.

Umumnya sambungan antar-elemen tangga menggunakan paku; salah satu elemen di beri lubang untuk merekatkan sambungannya. Karena sambungannya seperti ini maka tangga kayu memiliki kekuatan yang kurang dibandingkan tangga beton atau baja.

Bentuk anak tangga
Faktor terakhir yang perlu diperhatikan adalah jenis atau bentuk anak tangga. Ada tiga bentuk anak tangga kayu, yaitu anak tangga yang ditakik, anak tangga overlapping, dan anak tangga bersilang.
Anak tangga yang ditakik termasuk jenis anak tangga tertua, dulunya anak tangga ini digunakan pada rumah tinggal panggung tradisional yang tingginya bisa mencapai 2 meter dengan kemiringan cukup curam sekitar 60 derajat. Tangga ini cukup diletakkan di permukaan tanah yang keras dan bagian atasnya dihubungkan pada balok tepi lantai rumah panggung.

Anak tangga overlapping banyak digunakan sebagai tangga utama karena menghemat kebutuhan ruang tangga dan bentuk sambungan konstruksinya menambah nilai estetika pada ruang. Jenis anak tangga yang kemiringannya sekitar 24 derajat hingga 45 derajat ini mempunyai ciri sebagian anak tangganya tersembunyi di bawah anak tangga yang ada diatasnya. Tangga jenis overlapping ini dapat terbuka pada bagian dalamnya (antara anak tangga tidak ditutup) atau bisa juga tertutup (ditutup dengan papan kayu). Sangat disarankan menggunakan overlapping yang tertutup antara anak tangga, ibu tangga dan papan penutupnya bisa bekerja secara bersama-sama untuk menyalurkan beban yang diterimanya untuk diteruskan ke pondasi.

Anak tangga bersilang biasa digunakan pada ruang yang sangat sempit dengan kemiringan tangganya sekitar 60 derajat, sehingga ketika menapakinya perlu kewaspadaan dan kehati-hatian. Selain kemiringannya cukup curam, bentuk konstruksinya membuat orang tidak nyaman, karena pijakan anak tangganya hampir semuanya tersembunyi di bawah pijakan anak tangga di atasnya, Tangga bersilang tidak cocok digunakan sebagai tangga utama.

Tip untuk menjaga keselamatan

  • Tangga kayu tidak cocok diletakkan di area basah
  • Beri balustrade dan railing terutama pada tangga yang curam
  • Lebar pijakan sama dengan panjang kaki pemakai, idealnya minimal 20 cm
  • Derajat kemiringan untuk tangga servis sekitar 24 sampai 45 derajat
  • Pilihlah kayu lapis untuk pelapis anak tangga supaya tidak terlalu licin

>> TIPS MENGATASI MASALAH UMUM PADA KERAMIK


Beberapa masalah sering kita temui pada keramik yang sudah terpasang. Kasus lepasnya bilah keramik merupakan kasus yang paling sering terjadi. Penyebab utamanya adalah cara pemasangan yang kurang tepat. Terlepasnya keramik pada lantai atau dinding bisa disebut juga dengan popping.

Masalah ini tidak saja dijumpai pada pemasangan keramik tetapi juga pada penutup lantai lainnya seperti marmer, granit, homogenous dan lain-lain. Popping biasanya terjadi pada pemasangan keramik dengan cara konvensional yaitu keramik dipasang dengan menggunakan campuran semen dan pasir biasa dimana kekuatan daya ikat tidak terlalu kuat dan getas (tidak ada fleksibilitas). Hal ini lebih mudah terjadi pada lantai loteng beton bertulang dan pada lantai ruangan yang berukuran luas.

Kasus popping terjadi karena terdapat perbedaan faktor muai dan susut dari setiap komponen pada lantai di area tersebut. Komponen tersebut adalah struktur lantai atas yang biasanya terbuat dari beton bertulang sebagai dasar lantai, kemudian adanya "screed" (campuran semen dan pasir) sebagai dasar dudukan keramik, lem keramik (pada pemakaian konvensional biasanya adalah semen biasa) atau pemasangan keramik bisa langsung diatas "screed" yang masih basah, serta keramik itu sendiri. Setiap komponen tersebut memiliki koefisien muai dan koefisien susut yang berbeda-beda. Muai dan susut yang berbeda ini menimbulkan tekanan geser dan tekanan geser inilah yang membuat keramik lepas karena sifat dari semen biasa yang getas.

Selain faktor muai dan faktor susut akibat perbedaan suhu terdapat pula faktor penyebab popping yang lain diantaranya sebagai berikut:

Gerakan bangunan
Gerakan bangunan menyebabkan ikatan antara keramik dan bidang aplikasinya mengalami tegangan, semen yang getas dan daya rekat yang kurang baik menyebabkan keramik terlepas.
Udara yang terperangkap

Cara pemasangan konvensional yang memakai semen dan pasir biasa (tidak bisa menggunakan trowel sebagai alat bantu) biasanya sangat memungkinkan terjadinya udara yang terjebak. Dengan proses jalannya waktu dan perbedaan suhu udara, lama kelamaan udara yang terjebak itu menimbulkan tekanan dan dapat melepaskan keramik.

Pada cara konvensional yang memakai campuran semen dan pasir biasa, sulit mencapai kualitas yang diinginkan karena kualitas pasir (jenis dan kebersihan pasir dari lumpur/tanah) yang tidak sama serta komposisi adukan semen dan pasir yang biasanya tidak merata.

Solusi terbaik untuk pemasangan keramik agar tidak menimbulkan masalah popping adalah dengan menggunakan "Tile Adhesive" atau lem keramik. Lem keramik ini terdiri atas semen, pasir yang berkualitas dan bersih serta "polymer khusus" dengan komposisi tertentu menjamin keramik tidak mengalami popping. Perpaduan ini akan mengikat keramik dengan kuat pada bidang alasnya dan sifat polymer yang elastis dan fleksibel mampu mengimbangi proses tekanan atau tarikan akibat muai dan susut.

Cukup dengan menambahkan air pada "Tile Adhesive" atau dapat menggunakan campuran yang sudah sesuai dengan kemasannya maka campuran tersebut sudah dapat langsung digunakan dengan ketebalan yang relatif tipis, yaitu kurang lebih 3 mm. Cara pencampurannya pun mudah yaitu dengan peralatan tukang biasa (sendok semen) atau mixer ditambah dengan trowel untuk memudahkan pekerjaan serta menghindari terjadinya udara yang terjebak. Agar daya rekatnya maksimal, bersihkan dulu daerah alas keramik dari berbagai macam kotoran yang dapat menyebabkan berkurangnya daya rekat.

Tips menggunakan perekat ubin

  • Pemilihan jenis tile adhesive

Perhatikan jenis substratnya (screed, kayu, besi atau apa jenisnya), perhatikan pula kebutuhan arealnya (basah/kering, high traffic/low traffic, dst)

  • Ubin tidak boleh direndam
  • Pada substrat (bidang aplikasi)

>> Biasanya merupakan adukan semen pasir, pastikan permukaannya sudah rata dan sesuai dengan level yang diinginkan.

>> Selain itu, pastikan umur substrat sudah kering (rekomendasi min 7 hari untuk adukan semen), dan pastikan kebersihannya, bebas dari minyak atau kotoran yang dapat mengganggu kerekatan.

  • Adukan/mortar "tile adhesive"

>> Campur "Tile Adhesive" dengan air bersih atau cairan yang telah disediakan dengan perbandingan yang tepat sesuai dengan anjuran pabrik.

>> Selain itu aduk dengan merata dan dengan menggunakan sendok semen atau mixer dan biarkan selama 5 menit agar adukan yang mengandung polymer dapat bereaksi dengan baik.

  • Pada waktu pemasangan keramik

>> Gunakan trowel yang sesuai untuk hasil terbaik

>> Adukan "tile adhesive" ditebar pada substrat dan perhatikan waktu antara saat ditebar dan waktu keramik dipasang (open time)

>> "Open time" 0 (nol) menit adalah yang terbaik. Setelah selesai ditebar langsung dipasang ubinnya

>> "Open time" 20 menit adalah maksimum. Setelah waktu tersebut, maka adonan "Tile adhesive" yang ditebar mengeras dan sangat merusak daya rekatnya. Semakin kecil "Open Time" maka semakin baik daya rekatnya.
( sumber )

>> TIPS MERANCANG KAMAR TIDUR ANAK BARU GEDE " ABG "

Usia 9-12 tahun dikategorikan sebagai usia pra-remaja atau yang populer dengan sebutan ABG (anak baru gede). Usia ini adalah usia transisi dari usia anak-anak yang senang bermain-main, menuju usia remaja yang lebih serius. Merancang kamar untuknya pun lebih sulit dibandingkan merancang kamar untuk anak-anak atau kamar dewasa. Hobi dan minatnya sudah terbentuk, namun sifat anak-anaknya belum hilang sepenuhnya.

Untuk mendapatkan kamar yang diinginkan, kita mesti menyesuaikan dengan minat, kegiatan, dan sifat para ABG in. Menurut L.E. Berk (dalam buku Infants, Children & Adolescents) di usia pra remaja ini anak-anak sudah mulai butuh privasi sendiri. Mereka juga mulai bersosialisasi sehingga sering membawa teman-temannya ke dalam kamar. Untuk kegiatan yang satu ini, Anda tentu harus menyediakan area khusus. Misalnya, tempat tidur yang lebih lebar, atau cukup dengan menyediakan karpet.

Di usia segini mereka juga senang-senangnya mengoleksi barang-barang seperti, boneka, foto-foto bersama teman-temannya, atau miniatur idolanya. Karenanya, rak untuk memajang benda-benda kesayangnya mutlak diperlukan.

Anak perempuan mulai menunjukkan sifat femininnya. Jadi, tak salah jika Anda memasukkan unsur-unsur feminin ke dalam kamar si gadis. Jangan lupa, mereka juga sudah mulai suka merias diri hingga butuh meja rias lengkap dengan cermin. Sedangkan yang laki-laki mulai tidak suka jika disamakan dengan anak perempuan. Anda bisa membedakan kamarnya dengan menggunakan tema olahraga, pahlawan atau tema maskulin lainnya.

Meskipun kamar tidur anak perempuan identik dengan warna merah muda yang melambangkan cinta, atau ungu yang misterius, atau kuning yang ceria, tapi tak ada salahnya jika Anda mencoba warna lainnya seperti warna krem yang dipadukan dengan warna terakota dan oranye sebagai aksen, walau semua warna-warna ini berkesan natural dan jauh dari kesan girlie. Agar kamar terlihat lebih feminin, Anda dapat menghadirkan ilustrasi bunga pada elemen-elemen kamar tidur, seperti pada lampu meja, karpet, atau bahkan dinding.
( referensi )

>> ALTERNATIF LAIN PLAFON SELAIN GIPSUM

Selama ini, gipsum merupakan material yang umum dan banyak dipakai sebagai bahan plafon. Hal ini dikarenakan permukaan gipsum yang rata sehingga penampilannya menjadi lebih rapi. Selain itu, gipsum lebih fleksibel mengikuti bentuk kerangka plafon. Tapi kini, banyak alternatif lain yang dapat dijadikan sebagai bahan plafon. Apa sajakah itu? Berikut ini akan kami berikan material-material apa saja yang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk membuat plafon.

Plafon dari kayu

Bahan sebenarnya merupakan material dasar untuk rangka atap dan plafon biasanya disembunyikan di belakang penutup plafon. Namun sekarang, jika diolah dengan baik, kayu bisa dijadikan aksen plafon yang cantik. Rangka kayu atap tetap ditutup, namun mengekspos kuda-kuda kayunya yang telah difinishing. Bila Anda memilih bentuk ini, Anda akan tetap membutuhkan penutup plafon yang sesuai dengan kayu yang diekspos tersebut. Penutup ini diletakkan di antara rangka yang diekspos dan genteng. Biasanya bahan yang digunakan adalah triplek atau lambrisering. Bahan penutup cukup dipaku ke rangka atap kemudian difinishing dengan rapi. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan plafon kayu, yaitu pilihlah kayu yang sudah bebas rayap agar tidak mudah keropos. Selain itu, karena material ini dapat mengembang dan menyusut jika terkena panas ataupun hujan, maka pilihlah kayu berkualitas bagus dan yang sudah dioven dengan baik, seperti jati, kamper, damar dan merbau.


Plafon dari kaca

Pemakaian kaca sebagai plafon masih jarang ditemukan di Indonesia. Hal ini karena kaca bisa memasukkan cahaya dan panas dalam jumlah yang sangat besar, sehingga kurang cocok dengan iklim di Indonesia. Jika menggunakan plafon kaca di Indonesia, suhu ruangan akan menjadi tinggi dan rumah pun menjadi tidak nyaman lagi untuk ditinggali. Karena itu, plafon kaca biasanya digunakan hanya untuk aksen. Bahan yang kurang mendapat cahaya matahari secara langsung dapat memakai bahan kaca ini. Untuk menjaga keamanan, kaca yang digunakan sebaiknya adalah kaca tempered dengan ketebalan minimal 10 mm. Pemasangannya pun harus menggunakan rangka yang kuat pada semua sisi, sehingga kaca dapat terjepit kuat dan tidak mudah bergerak. Apabila luas plafon cukup besar, sebaiknya digunakan kisi-kisi yang jaraknya berdekatan satu sama lain, agar kaca tertopang dengan baik.


Plafon dari kain

Penggunaan kain sebagai plafon biasanya bertujuan untuk memperkuat suasana di salah satu ruangan di dalam rumah. Misalnya Anda ingin suasana hangat dan intim di ruang keluarga, maka Anda bisa menggunakan kain sebagai pilihan plafon. Atau jika Anda merasa ruangan di rumah Anda terlalu tinggi, maka anda dapat mempergunakan kain untuk membuat ruangan tersebut menjadi lebih nyaman. Hal ini disebut dengan penurunan plafon (down ceiling).


Plafon dari bambu

Bambu yang digunakan untuk plafon biasanya sudah dipotong tipis-tipis dan kemudian dianyam menjadi sebuah lembaran besar atau yang disebut gedhek. Saat akan memasangnya, lembaran ini tinggal dipaku ke rangka kayu di atasnya. Namun rangka yang dipakai haruslah lebih rapat dari rangka kayu biasanya, hal ini bertujuan agar lembaran gedhek tidak melengkung nantinya. Karena gedhek terbuat dari anyaman bambu, terdapat celah-celah kecil yang dapat dimanfaatkan oleh serangga-serangga kecil dan debu bisa masuk ke dalam ruang. Untuk mencegahnya, sebaiknya beri lapisan dasar dahulu, misalnya triplek, baru kemudian gedhek dipasang diatas lapisan tersebut.


Plafon dari metal

Metal bisa menjadi alternatif material untuk plafon. Bahan dasar material ini adalah baja ringan yang dilapis dengan Zincalume. Plafon metal terdiri dari beberapa modul-modul papan yang dipasang pada rangka. Ada beberapa macam macam modul dan ukuran lubang grid (ada jenis plafon metal yang berlubang, ada yang tidak). Jika Anda mempergunakan plafon metal berlubang-lubang maka gunakan kain hitam yang diletakkan di atas plafon untuk menahan debu dari atap.


Plafon dari lampit

Material ini merupakan material unik dan alternatif. Lampit merupakan kerajinan yang biasanya digunakan untuk alas lantai. Anda juga bisa memakainya untuk plafon yang berfungsi sebagai aksen. Kelemahannya, lampit mempunyai celah antar anyamannya sehingga debu dari ruang atas plafon bisa jatuh ke ruangan. Untuk mengatasinya, pasang terlebih dahulu rangka plafon dengan material penutup plafon seperti gipsum, GRC, atau multiplek. Setelah itu baru pasang lampit menumpang pada penutupnya.
( referensi )

>> TIPS MEMILIH FURNITUR UNTUK PELENGKAP KAMAR MANDI


Kamar Mandi merupakan salah satu ruang yang memerlukan furnitur di dalamnya. Seperti yang kita ketahui fungsi kamar mandi sebagai tempat untuk membersihkan badan dari kotoran sehingga tentu saja aspek kebersihan dan kenyamanan menjadi salah satu faktor penting yang wajib diperhatikan apabila menggunakan ruang yang satu ini.

Untuk faktor higienis, sebaiknya memperhatikan bahan dan material yang digunakan agar kedap air, terutama lantai dan dinding sehingga mudah dibersihkan. Kamar mandi juga mudah menimbulkan aroma yang tidak sedap, sehingga setidaknya diperlukan ventilasi udara yang cukup memadai. Selain itu kamar mandi perlu mendapatkan sinar matahari yang cukup sehingga bakteri dan kuman dapat cepat musnah.

Seperti juga faktor higienis, kenyamanan juga menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya. Kamar mandi sebaiknya menggunakan warna-warna cerah sehingga kotoran yang tampak dapat segera langsung dibersihkan. Pada saat pemasangan furnitur harus diperhatikan dengan benar dan kokoh, baik cermin, wastafel, bathtub, kran dan pernak-perniknya sehingga pengguna merasa aman dan nyaman di area privasinya. Sebab kebersihan kamar mandi akan mencerminkan personal penggunanya.

Kamar mandi saat ini memiliki berbagai alternatif furnitur sebagai pelengkap manis kegiatan sehari-hari didalamnya. Kamar mandi sederhana terdiri atas closet dan bak mandi. Namun seiring perkembangan kamar mandi tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk mandi saja, kamar mandi menjadi zona nyaman untuk melepas kepenatan dan melarikan diri sejenak dari rutinitas.

Dari sinilah perubahan fungsi kamar mandi yang bergeser tercipta. Pergeseran itu cepat ditanggapi oleh para desainer dengan memberikan sentuhan menarik di setiap aspeknya. Seperti kamar mandi sekaligus berfungsi sebagai tempat ganti atau sekaligus tempat berhias diri. Dengan fungsi yang berubah maka perlu dipisahkan antara wilayah kering dan basah.

Penggunaan material dan bahan yang bermutu serta berbagai motif dan gaya desain yang sesuai tentu akan menciptakan sensasi sendiri ketika membersihkan diri. Tidak hanya pemisahan wilayah, menentukan furnitur atau pernak-pernik yang akan menghiasi kamar mandi juga memerlukan keserasian. Sebaiknya pula menggunakan bahan dan material yang kokoh dan bermutu, misalnya saja penggunaan pintu dari kayu sebaiknya dipilih kayu yang tidak mudah rusak karena rayap. Pemilihan kran air yang tidak mudah berkarat dapat menjadi salah satu pertimbangan sebelum memasang atribut kamar mandi.

Kamar mandi sebagai tempat untuk relaksasi dan privat, dapat menjadi pilihan tentunya setelah mementukan konsep desain secara keseluruhan dan sesuai dengan keinginan pemiliknya. Pengguna harus merasa nyaman apabila menginginkan kamar mandi sebagai pilihan pas untuk melepas lelah dan bersantai sejenak.

Ada beberapa konsep yang dapat dicoba antara lain konsep natural tropis. Pemilihan material dan bahan serta warna akan sangat menentukan kesan tersebut. Warna seperti brown, beige, dan dark brown serta warna soft memberikan kesan natural. Beberapa tanaman tropis dapat diletakkan pada pot-pot kecil atau vas dan bisa diletakkan dekat wastafel atau di salah satu sudut ruangan. Tanaman tropis seperti daun filo, anggrek, ficus, bambu dan pakis-pakisan merupakan tumbuhan yang dapat bertahan di tempat yang lembab dan tidak membutuhkanbanyak cahaya matahari namun dapat tumbuh lebih baik. Hal ini akan menambah hidup ruangan yang dianggap paling privasi.

Bisa memiliki bathtub, kenikmatan untuk relaksasi dapat bertambah apalagi sambil mendengarkan gemericik air dan sentuhan semilir angin yang berhembus melalui jendela. Sungguh nyaman dan membuat pikiran rileks sejenak.

Konsep minimalis juga dapat diterapkan pada kamar mandi dengan menampilkan beberapa kabinet dan storage yang desainnya simpel atau sederhana, tanpa orname, praktis serta fungsional. Walaupun kamar mandi, kesan clean dan sleek tetap terjaga. Penempatan cermin yang lebar dapat memberikan kesan lebih luas apabila memiliki kamar mandi dengan ukuran yang sedang atau kecil.

Konsep modern juga seringkali menjadi acuan bagi pemilik rumah untuk menciptakan kenyamanan di area privatnya. Dengan berbagai perabot yang menyatu dengan dinding serta pemilihan warna yang tajam, kuat, sophisticated dan elegan, kesan modernitas dapat tercipta.

Kamar mandi dengan berbagai perlengkapannya untuk memenuhi kebutuhan selera seperti beberapa storage atau kabinet, perlengkapan handuk, wastafel, kloset, shower serta penunjangnya seperti handuk, peralatan mandi mulai sabun, sikat gigi, shampo, dan lain-lain dengan berbagai unsur dekoratif hendaknya dipadukan sehingga menjadi suatu kesatuan yang harmonis, serasi dan seimbang. Bila kamar mandi memiliki wilayah terpisah antara kering dan basah, penggunaan karpet di area tertentu dan dengan warna senada akan memberikan sentuhan aksentuasi tersendiri. Peletakan karpet dapat dilakukan di dekat wastafel, closet atau dekat bathtub. Tak ada salahnya pula bila pemilihan warna karpet menggunakan warna-warna yang mencolok seperti merah, biru, hijau, selama warna tersebut masih cocok dan sesuai dengan konsep kamar mandi yang dirancang.

Setelah bereksplorasi denga berbagai konsep desain, bahan, material, dan furnitur pelengkapny, kini saatnya sentuhan keindahan tersebut diaplikasikan sehingga rituak mandi Anda menjadi penuh sensasi dan menyenangkan.
( referensi )

22.3.16

>> TIPS PANDUAN DESAIN TEMBOK PAGAR RUMAH


Ada beberapa kiat praktis yang dapat dijadikan panduan dalam menentukan desain pagar tembok sehingga akan efisien, kuat, indah, dan serasi dengan rumah atau lingkungannya. Beberapa hal yang harus Anda ketahui sebelum menentukan pilihan desain pagar tembok antara lain sebagai berikut:

Selaraskan dengan desain rumah
Menyelaraskan pagar tembok dengan desain rumah secara keseluruhan dipandang sebagai satu tema yang ingin ditampilkan. Ukuran panjang lahan, proporsi tinggi dan lebar pagar, tipe rumah, serta komposisi pagar terhadap rumah harus sesuai sehingga pagar akan terlihat harmonis dan selaras dengan bangunannya. Kelebihan pagar tembok adalah fleksibel atau mudah diikuti berdasarkan desain rumah sehingga dapat diciptakan pagar dengan berbagai variasi yang diinginkan.

Cermat dalam memilih bahan finishing
Kombinasi antara bahan, misalnya semen kamprot, batu alam, profil tali air, aksen besi, kaca, atau kayu, akan mampu menghasilkan keunikan desain. Sebagai contoh adalah kombinasi semen kamprot, batu alam dengan tanaman, batu bata ekpos dengan kayu, atau cat warna dengan besi. Masing-masing bahan mempunyai karakter dan cara perawatan yang berbeda sehingga perlu strategi khusus dalam menggabungkan beberapa jenis bahan pada satu bidang pagar.

Misalnya saja, besi perlu dilindungi dari karat dan panas matahari yang berlebihan sehingga perlu dilapisi dengan cat yang tahan terhadap karat dan panas matahari. Sementara, jika ingin menyandingkan pagar tembok dengan tanaman diperlukan bahan finishing yang tepat karena tanaman membutuhkan tempat yang lembab. Lingkungan yang lembab membuat pagar tembok mudah terkena lumut dan jamur. Dengan demikian, posisi pagar terhadap pengaruh cuaca dan kondisi tanahnya perlu menjadi perhatian dalam pemilihan bahan finishing.

Sesuaikan dengan anggaran
Menyesuaikan desain pagar dengan anggaran dapat dilakukan dengan menghitung biaya material per meter persegi dan ongkos pembuatannya. Semakin rumit desain pagar yang diinginkan maka waktu pembuatannya akan semakin lama sehingga otomatis akan menambah pengeluaran anggaran. Demikian pula keanekaragaman material yang digunakan, terutama finishing dengan batu alam dan aksen dengan besi serta kayu, akan berbeda pada perhitungan biaya per meter perseginya.

Kreativitas dan keindahan
Menciptakan pagar tembok yang ekonomis, tetapi tetap fungsional dan indah adalah dengan memperhatikan proporsi antara ketinggian dan ketebalan pagar yang seoptimal mungkin. Idealnya, tinggi pagar adalah 90 cm atau setinggi pinggang orang dewasa berdiri tegak sehingga dari arah dalam atau luar secara fisik sudah cukup terbatasi dan sulit dilalui. Namun, tidak menimbulkan halangan visual sehingga jika terjadi gangguan keamanan dapat terlihat dengan jelas dari berbagai arah. Untuk lingkungan masyarakat yang harmonis, ketinggian pagar 90 cm dianggap sangat ideal karena pemilik rumah dapat dengan mudah berinteraksi dengan lingkungan.

Dalam memilih bahan, pilihlah yang harganya terjangkau karena keindahan itu bukan berasal dari mahalnya bahan, melainkan karena sentuhan kreativitas. Bentuk-bentuk yang rumit, terlalu banyak aksesoris, dan mencampuradukkan gaya pada satu desain akan membutuhkan biaya besar atau justru akan merusak rasa estetika.

Ketepatan proporsi material yang digunakan, komposisi bentuk yang ada, serta kerapian pada pemasangan dan finishing, adalah aspek penting untuk menghasilkan pagar tembok yang indah.
( referensi )

>> TIPS CERDAS MEMILIH FURNITURE MEJA MAKAN


Meja makan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari elemen furnitur dalam sebuah rumah. Perkembangan desainnya juga terus mengalami kemajuan yang cukup pesat. Berbagi corak dan motif sampai material yang unik dapat menjadi pilihan alternatif untuk keindahan sebuah ruang makan. Oleh karenanya, dalam memilih sebuah meja makan, perlu diperhatikan beberapa hal dengan lebih bijakkarena selama kurun waktu tertentu, meja makan akan selalu mendampingi setiap aktivitas Anda dalam berbagai jamuan. Jadi pilihlah yang terbaik dan sesuai dengan keinginan dan kriteria personal Anda. Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda jadikan pedoman dalam memilih meja makan.

Ukuran
Memilih meja maka seharusnya sudah melalui proses pengukuran dengan besar kecilnya ruangan. Ruang makan yang kecil lebih sesuai dengan meja makan dengan ukuran kecil pula. Ruang makan yang besar juga membutuhkan meja makan dengan ukuran cukup besar. Penting diingat adalah memperhatikan jarak duduk antara kursi dengan dinding di belakang yang membatasi dan sirkulasi sekitar meja makan agar lalu lalang penghuni rumah dapat berjalan dengan leluasa. Ukuran meja makan setidaknya harus dipilih dengan ukuran yang ideal sehingga percakapan yang terjalin dengan orang yang duduk di seberang dapat menambah keakraban dan berjalan lancar.

Kapasitas
Selain ukuran meja makan, yang cukup penting adalah skala keperluan Anda. Seberapa sering Anda menggunakan meja makan dan seberapa banyak jumlah orang yang dijamu, akan menentukan besar kecilnya meja makan Anda. Jika hanya untuk anggota keluarga inti atau jamuan kecil maka akan lebih baik bila menggunakan meja makan dengan ukuran kecil. Begitu pula sebaliknya, bila Anda sering mengadakan jamuan dengan jumlah yang cukup banyak maka sebaiknya meja makan dengan ukuran besar merupakan pilihan yang terbaik. Namun bila Anda memiliki ruang makan yang besar tetapi Anda sering menjamu dalam ukuran kecil, lebih baik Anda membaginya dalam dua meja, sebab dengan begitu Anda mengisi ruangan tanpa terlalu banyak space kosong namun tetap menggunakan satu meja sebagai tempat jamuan.

Bentuk
Bentuk meja makan atau dining table yang paling umum dijumpai adalah bentuk persegi panjang. Selain karena mudah untuk penataan, bentuk persegi dapat menjamu orang dalam jumlah lebih banyak atau dalam jumlah kecil. Namun jika Anda menjamu dalam skala kecil atau anggota keluarga inti maka yang menjadi favorit adalah meja makan bentuk bundar. Hal ini disebabkan meja makan bentuk bundar memiliki posisi untuk bercakap-cakap yang lebih kondusif dan memudahkan orang untuk berinteraksi. Meja makan dengan bentuk bundar juga lebih menciptakan suasana keakraban dan cocok untuk jamuan kecil.

Style
Biarkan interior rumah Anda beserta elemennya menentukan style dari meja makan yang akan Anda pilih. Jika suasana yang dipilih adalah tradisional maka meja dengan desain tradisional merupakan pilihan terbaik. Jika kontemporer maka pakailah meja berdesain kontemporer. Selain desain/style, Anda juga perlu memilih material yang senada dengan ruangan-ruangan dalam rumah Anda sehingga meja makan Anda akan menjadi elemen pelengkap dalam dekorasi rumah Anda.

Finish
Meja makan tradisional biasanya terbuat dari kayu. Beberapa kayu seperti walnut dan mahogany menciptakan suasana formal sedangkan cerry dan oak lebih terlihat kasual. Meja makan kayu mudah dan rentan rusak namun dapat diperbaiki. Keunggulan meja tradisional yang terbuat dari kayu adalah menyembunyikan noda dan goresan yang mungkin terjadi. Selain terbuat dari bahan kayu, meja makan dapat terbuat dengan bagian atasnya dari kaca. Keunggulan dari kaca adalah tidak mudah rusak namun kelemahan yang nyata adalah seringkali meninggalkan sidik jari diatasnya sehingga memerlukan ketekunan untuk merawatnya.

Kualitas
Yang terakhir dan paling penting adalah jika Anda telah memilih meja yang paling cocok dengan Anda, maka perhatikanlah kualitasnya. Setelah Anda mempertimbangkan dari segala aspek ketika menentukan membeli sebuah produk, kualitas tetaplah menjadi faktor penentu.